Menanti Pembuktian Tuah Syahrial Oesman, sang King Maker Pilkada Sumsel: Sebuah kesaksian

Iklan paling atas

Menanti Pembuktian Tuah Syahrial Oesman, sang King Maker Pilkada Sumsel: Sebuah kesaksian

24 April 2024



DN.ID || Musi Rawas - Menjelang perhelatan Pilkada Sumsel 2018, salah satu tokoh yang digadang-gadang akan maju sebagai calon gubernur adalah Syahrial Oesman (SO). 

Saat itu, mantan Bupati Ogan Kemering Ulu (OKU) masa bakti 2000 - 2003 yang juga mantan gubernur Sumsel periode 2003 - 2008 adalah Ketua DPW Partai Nasdem Sumsel. 

Sebagai Ketua partai dengan popularitas yang relatif tinggi, disebut-sebut bahwa SO akan menggunakan tiket Partai Nasdem menjadi salah satu kompetitor dari Doddy Alex Noerdin, Bupati Musi Banyuasin, yang notabene adalah putra Gubernur Sumsel 2 periode, yang pernah mengalahkan SO pada kontestasi Pilgub Sumsel 2008.

Berdasarkan hitungan matematis, Partai Nasdem, pemilik 5 kursi di DPRD Sumsel, tinggal mencari tambahan 10 kursi lagi, sebagai syarat guna mengantar Lulusan jurusan Teknik Sipil Unsri ini untuk melenggang sebagai kontestan Pilgub Sumsel 2018. 

Di sisi lain, Herman Deru (HD), mantan Bupati OKUT 2 periode, yang juga pasangan istri SO, Maphilinda di ajang Pilgub Sumsel 2008, telah menggengam tiket PAN dengan 6 kursi di DPRD Sumsel. 

Dalam beberapa kesempatan, saya yang kala itu adalah pengamat pinggiran beberapa kali mencuri dengar pembicaraan SO bersama timnya. 

Setidaknya, ada 2 konklusi, andai saja SO 'ngotot' untuk maju Pilgub Sumsel, Pertama, baik SO maupun HD, kekurangan syarat kursi DPRD Sumsel, yang artinya, sama-sama gagal menjadi kontestan, Kedua, mengubah lanskap persaingan, yang pada akhirnya akan memuluskan langkah Doddy Alex Noerdin, karena pecahnya kekuatan di OKU Raya dan sekitarnya. 

Mungkin kedengarannya subjektif, namun di sinilah, saya melihat keikhlasan dan kebijaksanaan seorang SO. Selain itu, pepatah kuno, musuh dari musuh ku adalah teman ku bertemu secara paripurna.

Seperti kita mafhum, baik SO maupun HD pernah dikalahkan oleh sosok yang sama dalam dua periode kompetisi untuk menjadi orang nomor satu di Provinsi yang dijuluki Bumi Sriwijaya ini. SO di Pilgub Sumsel 2008, dan HD keok diperiode berikutnya. 

Dengan segudang pengalamannya, SO menjadi panglima perang pasangan HD-MY, tanpa bermaksud menafikan peran timses lainnya, tokoh yang mencanangkan Sumsel sebagai lumbung pangan dan energi di saat menjadi orang nomor satu di Sumsel ini menjadi sosok sentral bagi pergerakan yang berbuah kemenangan pasangan HD-MY. 

"Honey moon" yang teramat singkat bagi SO dan HD. Sekali lagi sebagai orang yang mencuri dengar omongan SO dan Maphilinda, retak-retak hubungan dua tokoh ini sejatinya mulai terlihat meski tak nampak di area publik. 

Retakan hubungan itu mencapai puncaknya saat perhelatan Pileg 2019. Di mana istri tercinta SO, Maphilinda, gagal melenggang ke senayan. 

Saya teringat, di ruang tamu, rumahnya yang asri di Palembang, saya menjadi salah satu saksi, sembari belinang air mata, mantan Ketua Tim Penggerak PKK Sumsel ini, berkata: "Alex Noerdin itu memang musuh politik kami. Tapi, sekeras apa pun kompetisi politik itu, Ia tak pernah "menusuk dari belakang. Beliau gentleman. Namun, orang itu, di balik senyumannya, Ia.....

Mungkin tokoh yang mengawali karirnya sebagai PNS ini dan istri tercintanya melupakan satu hal, bahwa HD adalah kompetitor terberatnya di Pilbup OKU 1999 yang hanya satu suara saja menjadi pembeda. Yang saat itu masih dipilih anggota DPRD. Yang waktu itu Kabupaten OKUT dan OKUS belum ada. 

Jamak kita pahami, bahwa politisi itu tidak boleh menyimpan dendam. Tapi, sehebat apa pun seorang politisi, mereka toh juga manusia biasa, yang tak pernah lupa dengan peristiwa "kelam" yang dialaminya. SO tetaplah musuh politik di mata HD. 

Kini, Pilgub Sumsel akan berlangsung tak lama lagi. Terompet perang mulai ditiupkan. Seperti laiknya seorang politisi yang tak ada matinya, pria yang sekira sebulan ke depan akan berulang tahun ke-69 ini, kembali menjadi King Maker dalam perebutan singgasana Sumsel 1 dan 2 ini. 

Berhembus kabar, Ia berada di belakang pasangan Mawardi Yahya dan Harnojoyo. 

Tanpa menegasikan peran tokoh lainnya, layak kita tunggu kiprah SO diperhelatan Pilkada Sumsel 2024 ini. Akankah Ia kembali membuktikan tuah sebagai King Maker atau kah sebaliknya, Ia mesti menyudahi catatanya di dunia yang sepi, sunyi, sekaligus gegap gempita ini.

Penulis : Efran Heryadi
Editor : Waroko Hakim

Nasional

Politik

Pendidikan